Saturday, June 5, 2010

Hobi Mengubah Gaya Rambut = Emosi Tak Stabil?

Apakah Anda sering mengonta-ganti warna rambut? Atau, selalu mengubah potongan rambut secara ekstrim misalnya dari rambut pendek lalu melakukan hair extension sangat panjang atau sebaliknya? Menurut Heather Turgeon, seorang psikoterapis, asal Los Angeles hal itu bisa jadi karena stres atau emosi yang tidak stabil.

"Mengganti gaya rambut sangat umum dilakukan saat seseorang mengalami transisi dalam hidupnya, seperti saat putus atau menjalankan pekerjaan baru," kata Heather Turgeon, seperti dikutip dari Stylelist.com.

"Rambut adalah sesuatu yang bisa kita dikontrol, sehingga sering dijadikan gambaran perubahan. Terutama, bila seseorang merasa aspek kehidupan lainnya berada di luar kendali," katanya menambahkan.

Tetapi, harus hati-hati jika Anda seringkali mengubah gaya rambut secara ekstrim. Hal itu karena bisa jadi emosi tidak stabil dan Anda tidak bisa menangani stres dengan baik.

"Seseorang yang terus mengubah tata rambutnya seperti bunglon, biasanya sejalan paralel dengan suasana hatinya, atau ia sedang mencari sesuatu dan ingin mengubah penampilannya," kata Jason Low, penata rambut dari John Frieda Salon's.

Low juga mengatakan hal ini sering terjadi pada ibu hamil yang memangkas rambut panjangnya menjadi pendek. Para ibu ingin kepraktisan dan fokus mengurus anak, tetapi beberapa hari atau beberapa saat kemudian mereka tidak percaya diri. Lalu, mereka pun melakukan hair extention.

Untuk itu saat memotong rambut atau mengubah gaya rambut, cobalah untuk tidak mengikuti emosi. Lalu, jangan ubah langsung secara ekstrim untuk menghindari penyesalan yang malah membuat Anda emosi.

No comments:

Post a Comment