Tips Info | Cinta memang selalu menjadi teka-teki buat semua orang, baik wanita maupun pria. Perasaan bosan, benci, jengkel atau sebal terkadang muncul di sela-sela rasa sayang Anda terhadap pasangan. Namun dengan mengenal ‘cinta’, seseorang akan lebih mudah memahami serta mengelola hubungan dengan pasangannya. Sehingga pada muaranya, hubungan tersebut akan menjadi indah dan abadi. Dalam setiap hubungan cinta, ada tiga tahapan yang akan Anda lalui:
1. Tahap Pertama: Cinta Romantis. Terjadi pada tahun-tahun pertama hubungan. Hubungan fisik adalah penguat kekuatan cinta. Anda berdua berada dalam tahapan yang saling berempati, merespon dengan stimulus sekecil apapun dari pasangan. Kekuatan emosi sangat berperan.
2. Tahap Kedua: Mempertahankan Kekuatan Cinta. Anda berdua mencoba mengarahkan pasangan ke bentuk ideal di mata Anda. Ada sejumlah harapan yang Anda inginkan dari pasangan. Bila harapan tersebut tidak terpenuhi, maka Anda cenderung kecewa. Begitu pula sebaliknya. Pada tahapan ini biasanya pertengkaran mulai terjadi. Kalaupun tidak terjadi pertengkaran, biasanya karena salah satu atau kedua-duanya mencoba tetap menahan diri. Proses melampaui “tahap konfrontasi” ini membuat Anda berdua belajar untuk lebih matang melihat hubungan dan belajar meneriman pasangan.
3. Tahap Ketiga: Penerimaan Pasangan. Pada tahap ini, kematangan kedua belah pihak semakin teruji. Mereka sudah memasuki wilayah penerimaan pasangan, dan tidak mau mengubah diri untuk kebaikan berdua. Anda juga bisa melihat kelemahan pasangan sebagai suatu hal yang perlu dibantu, bukan untuk dikonrontir. Tahap ini juga sering disebut sebagai “tahap realistis”.
1. Tahap Pertama: Cinta Romantis. Terjadi pada tahun-tahun pertama hubungan. Hubungan fisik adalah penguat kekuatan cinta. Anda berdua berada dalam tahapan yang saling berempati, merespon dengan stimulus sekecil apapun dari pasangan. Kekuatan emosi sangat berperan.
2. Tahap Kedua: Mempertahankan Kekuatan Cinta. Anda berdua mencoba mengarahkan pasangan ke bentuk ideal di mata Anda. Ada sejumlah harapan yang Anda inginkan dari pasangan. Bila harapan tersebut tidak terpenuhi, maka Anda cenderung kecewa. Begitu pula sebaliknya. Pada tahapan ini biasanya pertengkaran mulai terjadi. Kalaupun tidak terjadi pertengkaran, biasanya karena salah satu atau kedua-duanya mencoba tetap menahan diri. Proses melampaui “tahap konfrontasi” ini membuat Anda berdua belajar untuk lebih matang melihat hubungan dan belajar meneriman pasangan.
3. Tahap Ketiga: Penerimaan Pasangan. Pada tahap ini, kematangan kedua belah pihak semakin teruji. Mereka sudah memasuki wilayah penerimaan pasangan, dan tidak mau mengubah diri untuk kebaikan berdua. Anda juga bisa melihat kelemahan pasangan sebagai suatu hal yang perlu dibantu, bukan untuk dikonrontir. Tahap ini juga sering disebut sebagai “tahap realistis”.
No comments:
Post a Comment