Fenomena Supermoon mungkin memang menarik untuk disaksikan oleh mata telanjang. Meskipun sering dikaitkan dengan datangnya bencana, entah itu gempa bumi, gunung meletus atau tsunami. Toh, itu cuma spekulasi sebagian pihak. Supermoon sendiri adalah fenomena bulan terlihat sangat besar di langit karena berada dalam posisi terdekatnya dengan bumi selama 18 tahun terakhir.
Benarkah, fenomena supermoon ini merupakan pertanda akan datangnya bencana di bumi?
Blogger Daniel Vogler dalam tulisannya di AccuWeather mengungkapkan fakta kalau terakhir kali fenomena Supermoon muncul pada 10 Januari 2005, hampir 2 minggu setelah gempa dahsyat 9.0 SR yang meluluhlantakkan Aceh. “Jadi waspadalah, sesuatu yang ‘besar’ bisa terjadi saat-saat ini,” ujar Vogler, seperti saya kutip dari detikinews.
Sementara itu, ahli lain tidak setuju kalau supermoon ada kaitannya dengan gempa Jepang. Prakirawan cuaca John Kettley mengatakan bulan tidak bisa menyebabkan aktivitas geologi, tetapi cuma gelombang tinggi.
“Jika gelombang tinggi dibarengi dengan cuaca buruk, paling-paling efeknya hanya terasa di daerah pesisir,” terang Kettley.
Pengelola Pusat Internasional untuk Radio Astronomy, Pete Wheeler, menjelaskan tidak akan ada gempa atau gunung meletus jika memang sudah waktunya.
“Bumi hanya akan mengalami gelombang tinggi saat itu (Supermoon-red) terjadi,” jelasnya, seperti saya kutip dari detikinews.
Nah, kalau anda kebetulan tak sempat melihat peristiwa yang berlangsung malam tanggal 19-20 maret dini hari 2011 waktu indonesia, berikut ini ada yang mengabadikan fenomena supermoon 2011 di youtube. mungkin ini yang terjadi di luar negeri karena dilihat tanggalnya 18 Maret.
No comments:
Post a Comment