Perempuan yang sedang mengandung bayi kembar memang memiliki tantangan tersendiri. Ada beberapa risiko yang bisa dialami oleh si bayi maupun ibu hamil kembar, terutama bayi yang kembar lebih dari dua.
Kehamilan kembar bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti adanya faktor keturunan dari orangtua atau neneknya, usia ibu saat mengandung, tinggi dan berat badan ibu, pengaruh dari kehamilan sebelumnya, ras dan makanan yang dikonsumsi.
"Faktor risiko terbesar dari kehamilan kembar adalah bayi lahir secara prematur, yaitu sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Karena rata-rata usia kehamilan tunggal adalah 40 minggu, kehamilan kembar dua adalah 35 minggu, kehamilan kembar tiga adalah 33 minggu dan kehamilan kembar empat adalah 29 minggu," ujar William Schoolcraft, M.D, direktur Colorado Center for Reproductive Medicine, seperti dikutip dari Health.MSN, Kamis (26/8/2010).
Risiko pada bayi kembar di kandungan:
1. Beberapa bayi dan plasenta terkadang mengalami persaingan untuk mendapatkan nutrisi dari sang ibu. Hal ini bisa saja memicu terjadinya kekurangan gizi pada salah satu bayi yang dikandung, dibandingkan dengan kehamilan tunggal yang tidak memerlukan persaingan nutrisi.
2. Pada umumnya semakin besar jumlah bayi yang dikandung, maka akan semakin besar risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh si bayi. Karena itu para ahli selalu berusaha untuk menghindari kemungkinan komplikasi yang mungkin terjadi.
Meski demikian bukan berarti komplikasi yang terjadi hanya pada bayi yang dikandungnya saja, karena ibu yang mengandungnya juga berisiko mengalami komplikasi, seperti:
- Preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil).
- Gestational diabetes (yaitu terjadi peningkatan kadar gula darah pada saat hamil).
- Adanya penggumpalan darah.
- Berisiko melahirkan secara operasi caesar, terutama jika bayi yang dikandungnya lebih dari dua bayi.
- Memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi setelah melahirkan termasuk pendarahan, kelelahan dan postpartum depresi.
Karenanya bagi ibu hamil yang diketahui mengandung bayi kembar harus lebih memperhatikan asupan nutrisinya dan rutin melakukan kontrol terhadap perkembangan pertumbuhan bayi yang dikandungnya.
Sebagian besar kehamilan kembar lebih dari dua bayi biasanya tidak terjadi secara alami melainkan akibat proses bayi tabung, inseminasi buatan atau pengaruh dari pengobatan kesuburan yang membuat seorang perempuan bisa mendapatkan lebih dari satu sel telur.
No comments:
Post a Comment